Cara Menulis Kutipan Percakapan yang Tepat
Dalam penulisan karya sastra terutama cerpen dan novel, kamu tentunya harus mengetahui cara menulis kutipan percakapan yang tepat. Percakapan atau dialog menjadi komponen penting untuk menggambarkan situasi dan kondisi antartokoh, serta masing-masing tokoh atau karakternya.
Biar kamu makin paham tata cara penulisan percakapan atau dialog yang tepat, simaklah ulasan berikut ini!
Cara Menulis Kutipan Percakapan yang Tepat
1. Penggunaan Tanda Titik (.)
Dalam sebuah kutipan percakapan, tanda titik ditempatkan di akhir dialog sebelum tanda kutip penutup seperti contoh berikut ini.
“Aku minta kuemu sedikit, ya.”
Tanda baca titik (.) juga bisa digunakan untuk memisahkan antara kalimat yang satu dengan kalimat selanjutnya seperti contoh berikut ini.
Rina terdiam sejenak. “Rik, boleh aku pinjam laptopmu sebentar?”
Strategi Promosi Buku Dijamin Laris Manis
2. Penggunaan Tanda Baca Seru (!) dan Tanda Baca Tanya (?)
Tanda seru (!) dan tanda tanya (?) diletakkan di akhir dialog atau percakapan, tepatnya sebelum tanda petik (“) penutup seperti contoh berikut ini.
(1) “Mira, tolong ambilkan laptopku di kamar!” perintah Kak Tania.
(2) “Siapa yang menghabiskan es krim vanilla-ku?” Melihat ke arah cup es krim yang tinggal separuh dan ke arah Ervan yang asyik menggambar anime di buku sketch-nya.
Pada kalimat (1) kata ‘perintah’ diawali dengan huruf kecil karena masih dalam satu kalimat yang sama, sedangkan kalimat (2) ‘melihat’ diawali dengan huruf kapital karena sudah menjadi kalimat baru.
3. Penggunaan Tanda Koma (,)
Tanda koma di dalam kutipan percakapan digunakan bersamaan dengan dialog tag. Dialog tag merupakan frasa yang mengikuti dialog untuk mengungkapkan sesuatu. Setelah penggunaan tanda koma, maka sebelum tanda petik diawali dengan huruf kecil misalnya kata ucap, ujar, kata, sambung, tukas, ungkap, pekik, dan lain sebagainya seperti contoh berikut ini.
“Maafkan aku. Aku tidak sengaja membuang pensilmu. Aku pasti akan menggantinya,” kata Vino kepada Koko.
“Besok lagi aku tidak mau datang terlambat,” ucap Ria dengan suara lirih.
Tanda baca koma (,) juga digunakan ketika ada kata ‘kan’ dan nama panggilan seperti Nduk, Nak, Le, Pak, Bu, dan lain sebagainya seperti contoh berikut ini.
“Perempuan itu adikmu, kan?”
“Tidak perlu repot-repot, Nak.”
“Ada masalah apa, Bu? Kok sepertinya serius sekali.”
Cara menulis kutipan percakapan yang tepat seperti contoh di atas bisa kamu jadikan sebagai referensi ketika menulis karya sastra berupa cerpen atau novel. Bagi kamu yang ingin mencoba meniti karier sebagai penulis, jangan ragu untuk cetak buku karyamu melalui Penerbit Diandra, ya! (Redaksi)