Ideal Boyfriend: Kisah Cinta Remaja yang Penuh Pesan Moral

Judul Buku: Ideal Boyfriend
Penulis: Siti Nur Atika
Tahun Terbit: Januari 2019
Penerbit: Diandra kreatif
Jumlah halaman: viii + 254 Halaman
ISBN: 978-602-336-840-2

Ideal Boyfriend adalah novel pertama Siti Nur Atika ini yang bertemakan percintaan remaja. Sebelumnya, penulis yang memiliki panggilan Atika ini menuliskan karya bertemakan fantasy di beberapa karyanya. Biarpun ini adalah karya fiksi remaja pertamanya, Atika berhasil mengemas cerita ini menjadi sesuatu yang ringan dan asyik untuk dibaca.

Novel ini diawali dengan cerita Regina Maldiva yang menghindari beberapa jenis murid di sekolahnya, seperti murid bad boy karena tidak mau kehidupan damainya terganggu. Kemudian, geng cewek centil dan kakak kelas songong karena akan merepotkan, dan yang terakhir, murid-murid pintar karena Regina sendiri merasa minder dengan mereka.

Namun, secara tiba-tiba Regina mendapatkan pernyataan cinta dari seorang cowok bernama Bayu Adhikari ketika hendak pulang ke rumah dengan motornya yang berarti Regina masih bertengger di parkiran sekolahnya. Kalau mendapatkan pernyataan cinta, sih, sudah biasa, tetapi bagaimana apabila yang menyatakan cinta adalah siswa yang selalu mendapatkan peringkat umum di sekolahnya? Jder!

Dan, Regina yang sangat-sangat menghindari golongan murid sejenis Bayu ini terpaksa harus menerima pernyataan cintanya karena paksaan. Bahkan, Bayu tidak tahu nama Regina! Double jder! Nah, loh, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Terlebih, setelah beberapa lama, Regina masih penasaran kenapa sang juara umum ini bisa menyukainya? Itulah yang menjadi bekal kita untuk dibawa ke bagian selanjutnya.

Novel ini sangat cocok dibaca oleh remaja dan dewasa. Kita bakal diajak menjelajahi hubungan Regina Maldiva dan Bayu Adhikari. Kita akan dibuat menebak-nebak tentang sifat Bayu yang sebenarnya terhadap Regina. Omong-omong, sikap Bayu pada Regina sangat mencerminkan judul novel ini loh, yaitu Ideal Boyfriend.

Selain kisah cinta yang menjadi topik utama, novel ini juga bisa memotivasi kita agar tidak merusak pasangan kita. Justru sebaliknya, kita harus bisa membenarkan apa yang kurang tepat dari sikap maupun sifat pasangan kita. Seperti Regina yang perlahan berubah karena Bayu yang selalu menuntunnya ke arah yang lebih baik, tetap mengutamakan sekolah biarpun memiliki seorang pacar, dan selalu berpikir positif serta bersikap ‘bodoh amat’ dengan pandangan orang lain selagi apa yang kita lakukan itu benar.

Atika sukses mengemas Ideal Boyfriend menjadi novel yang sangat cocok untuk dibaca para remaja. Novel ini ditulis dengan alur maju dan jalan cerita yang mengalir, serta ringan untuk dibaca membuat pembaca tidak rela melepaskan novel ini. Bumbu konflik yang ringan juga menjadi daya tarik tersendiri. Novel ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang akan terjawab apabila membaca bagian-bagian selanjutnya.

Daftar isi yang hanya menampilkan prolog, part 1, part 2, dan seterusnya membuat pembaca menjadi penasaran dan menimbulkan pertanyaan “Apa yang terjadi di part ini?” Otomatis, novel ini akan membuat pembaca ingin terus melanjutkan membaca. Dan, setelah ending, kita akan disuguhi kilas balik yang berisi pandangan Bayu, mengapa ia bisa menyukai Regina yang tidak ia kenal sebelumnya. Nah, pertanyaan di awal akan terjawab dengan jelas di bagian ini.

Di novel ini terdapat dua tokoh utama, yakni Regina Maldiva dan Bayu Adhikari. Didukung oleh tokoh-tokoh tambahan, seperti Ibu Regina yang bernama Dyah, adik laki-laki Regina yang bernama Hendra, orang tua Bayu serta kakeknya dan juga tokoh-tokoh yang merupakan teman Regina dan Bayu seperti Caca, Vinta, Ike, Bella, Edwin, dan yang lainnya yang akan membuat cerita semakin menarik.

Di balik ceritanya yang menarik, ada kesalahan tanda baca dan juga penempatan beberapa kata yang kurang tepat. Namun, itu bisa menjadi hal yang wajar mengingat ini adalah cetakan pertama. Meski demikian, novel Ideal Boyfriend karangan Atika ini memiliki pesan moral yang mendalam dan dikemas dengan tata bahasa yang ringan dan cocok untuk dibaca oleh remaja dan dewasa. (Raffi Adhitya Jordan/ Bandung)