Deskripsi

Selama masih menjadi pemahaman kolektif, bahwa zakat merupakan ibadah mahdoh belaka. Akibatnya yang sejatinya zakat mempunyai dimensi sosial terabaikan. Belum lagi bahwa anggapan zakat hanya berlaku pada bulan Ramadhan mendekati idul fitri semata menyebabkan zakat ini semakin jauh dari kategori sosial, ia semakin melangit.

Ketika Islam mengalami kemunduran dalam berbagai bidang termasuk di bidang fiqih, maka hasil-hasil ijtihad para mujtahid sudah dianggap sempurna dan tidak perlu dikaji lagi bahkan muncul slogan “pintu ijtihad tertutup”. Zakat merupakan salah satu isu yang terkena imbas dari arus kebekuan dan pembakuan ijtihad tersebut, dimana pada waktu itu objek zakat masih sangat sederhana, namun sampai saat ini masih banyak orang yang mempertahankan pembakuan tersebut. Padahal, semua itu telah lebih puluhan abad lampau.

Di era modern sekarang ini muncul berbagai objek baru yang dalam generasi masa lampau belum terpikirkan, misalnya: profesi, surat berharga, zaham, obligasi, sertifikat pendidik bagi guru dan dosen, bangunan produktif, dan sebagainya, yang nilainya jauh lebih tinggi secara ekonomis ketimbang objek zakat masa lampau. Apakah objek-objek tersebut terkena kewajiban zakat? Bagaimana metode yang digunakan?

Hadirnya buku Metodologi Zakat Kontemporer ini, merupakan sebuah konsep pengembangan zakat dalam dunia modern yang di desain sebagai kajian metodologis (manhajî), yakni suatu kajian yang concern pada penalaran hukum dengan metode pencarian ‘illat  yang terkandung pada benda yang akan dijadikan objek zakat kontemporer.