Deskripsi

Di satu titik kehidupan
Ada saat dimana kita memang harus “kembali”.

Kembali mengenal diri,
kembali menerima sampai mana kemampuan kita,
kembali mengakui ketakutan sedang tidak baik-baik saja,
melepas ingin selalu kuat, telihat hebat.

Pada satu titik kehidupan.
memang ada kalanya kita dipaksa untuk “kembali”

Mungkin karena terlalu “jauh” melarikan diri,
terlalu sering berpura-pura,
hingga tak kenal siapa diri kita.

Kembali, duduk, dan menertawakan diri
beserta kondisi dan segala kelemahannya.

Meluruhkan ego yang selalu merasa
mampu, baik-baik saja, dan menhiraukan sakit

Kembali, duduk, dan bercermin,
memandang bangga bekas-bekas luka,
bukankan bekasnya makin mempercantik kekuatan diri kita?