Self-editing
adalah kegiatan swasunting yang dilakukan penulis sebelum naskah dikirimkan ke penerbit. Dengan kata lain, self-editing merupakan langkah selanjutnya setelah penulis menyelesaikan naskah.
Dapat dikatakan, kegiatan ini sangat penting dilakukan. Mengapa demikian?
Tidak ada seorang pun tertarik pada sesuatu yang berantakan. Begitu pula dengan bacaan. Buku yang masih memiliki banyak kesalahan, akan membuat kita malas membacanya.
Selain itu, perlu diingat bahwa kebanyakan penerbit, terutama penerbit mayor, cenderung mencari naskah yang minim kesalahan. Naskah yang sudah rapi lebih disukai editor karena akan memudahkan dan mempercepat kerja editorial.
Bayangkan saja jika naskahmu dikirimkan ke penerbit tanpa self-editing. Karyamu bisa ditolak hanya karena banyaknya kesalahan penulisan yang membuat pihak penerbit malas membacanya. Fatal sekali, ‘kan?
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan dalam self-editing? Bagaimana cara melakukan self-editing? Berikut ini tips melakukannya:
- Beristirahat sejenak dari naskah
Setelah naskah selesai ditulis, kamu bisa rehat sebentar. Jauhkan dirimu dari naskah, paling tidak selama seminggu. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan keseluruhan cerita dari pikiran sehingga ketika nanti membaca ulang, naskah akan terasa lebih fresh.
- Membaca ulang naskah dan menempatkan diri sebagai pembaca
Setelah waktu istirahat dirasa cukup, kamu bisa membaca ulang naskah dengan memosisikan diri sebagai pembaca. Dengan ini, kamu dapat membuka mata bahwa naskahmu tidak sesempurna itu. Kamu bisa membaca sekaligus memperhatikan struktur kalimat, pembagian bab, karakter, latar, dan lain sebagainya.
Kamu akan menemukan kesalahan-kesalahan kecil, bahkan plot hole dalam naskah. Selain itu, menempatkan diri sebagai pembaca membuatmu menilai seberapa besar naskahmu dapat tergambarkan.
Jangan lupa beri tanda atau buat catatan garis besar masalah dalam naskahmu.
- Minta seseorang membaca naskahmu dan menilainya
Kamu perlu tahu pendapat orang lain tentang naskahmu. Maka dari itu, kamu butuh orang lain membaca dan menilainya. Carilah orang yang mampu mengkritisi naskahmu; memberikan masukan-masukan yang membangun; dan dapat diajak berdiskusi.
- KBBI dan PUEBI sebagai pegangan
Sesekali bukalah KBBI dan PUEBI untuk menguatkan pengetahuan, terlebih ketika sedang berada di ambang keraguan terhadap penulisan kata atau tanda baca. Walaupun naskah ditulis sendiri, terkadang masih ada saja penulisan yang rancu dan membuat bingung. Contohnya, penulisan pengen yang benar seperti apa, ya? Apakah siperlukan tanda koma sebelum penulisan tetapi?
Jawabannya akan didapatkan ketika membuka KBBI dan PUEBI. So, jadikan KBBI dan PUEBI sebagai teman dekat kamu.
- Gunakan fitur pembantu dalam Ms Word
Untuk mempermudah proses revisi, kamu bisa mengunakan fitur-fitur yang sudah disediakan Ms Word. Gunakan fitur-fitur dalam bar review dan view untuk pengecekan tata tulis, seperti salah tik atau tipo, tanda baca, penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, konsistensi istilah, susunan bab, dan penomoran halaman.
Lakukan self-editing dengan menerapkan 5 tips di atas pada setiap naskahmu agar potensi naskahmu dipinang penerbit jadi lebih besar. Ingat, meskipun dilakukan sendiri (oleh penulis), bukan berarti self-editing bisa dikerjakan asal-asalan.
***
Kamu bisa menghubungi kami di WA: 0815 4814 3787 jika ingin menerbitkan naskah.
Kamu juga mungkin tertarik mengetahui lebih jauh bagaimana cara membuat prolog dan epilog untuk naskah ceritamu: https://diandracreative.com/tips-membuat-prolog-dan-epilog-cerita/
Ditulis oleh: Faiza Ardhine Latifa
Editor: Redaksi
Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/kesalahan-koreksi-salah-ups-teks-968334/