Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian

Pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat dalam sebuah penelitian merupakan langkah penting agar pertanyaan dan tujuan penelitian dapat dicapai.

Pengertian

Teknik pengumpulan data adalah proses pengumpulan informasi atau fakta-fakta yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian, atau dengan kata lain, mencapai tujuan penelitian. Pengumpulan data yang baik dan valid sangat penting untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil. Pemilihan teknik pengumpulan data yang tepat bergantung pada tujuan penelitian, jenis data yang diperlukan, ketersediaan sumber daya, dan populasi penelitian. Dalam beberapa kasus, peneliti juga dapat menggunakan kombinasi teknik pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan mendalam tentang fenomena yang diteliti.

Berikut ini adalah beberapa teknik pengumpulan data yang umum digunakan dalam penelitian:

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode penelitian yang paling dasar dan sering digunakan di berbagai bidang ilmu, seperti sains, psikologi, sosiologi, antropologi, dan banyak lagi. Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat hasil amatan yang dilakukan. Observasi melibatkan penggunaan pancaindra manusia, seperti pengamatan visual, pendengaran, penciuman, dan sentuhan. Selain itu, peneliti juga dapat menggunakan instrumen atau perangkat khusus untuk membantu dalam pengamatan, seperti kamera, mikroskop, alat ukur, dan sebagainya.

Observasi dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan melihat langsung kegiatan yang sedang berlangsung, atau secara tidak langsung, misalnya melalui pengamatan rekaman video atau audio. Observasi dapat dilakukan di lapangan atau dalam lingkungan laboratorium, tergantung pada jenis penelitian yang dilakukan. Selain itu, observasi dapat dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi partisipatif dan non-partisipatif. Dalam observasi partisipatif, peneliti secara aktif terlibat dalam kegiatan yang diamati, sementara dalam observasi non-partisipatif, peneliti berperan sebagai pengamat yang tidak ikut terlibat secara langsung dalam kegiatan yang diamati.

Tujuan utama dari observasi adalah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena yang diteliti serta mengumpulkan data secara langsung dari sumbernya.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan interaksi antara peneliti dan responden. Wawancara dapat dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, atau melalui video konferensi. Terdapat tiga jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara tidak terstruktur, dan wawancara semi-terstruktur. Wawancara terstruktur melibatkan pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya; wawancara tidak terstruktur lebih fleksibel dan mengikuti alur percakapan yang berkembang; sedangkan wawancara semi-terstruktur menggabungkan dua teknik sebelumnya.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang terdiri dari serangkaian pertanyaan/pernyataan yang disiapkan untuk diisi oleh responden. Kuesioner dapat diberikan secara tatap muka langsung ataupun tidak langsung, misalnya dikirim melalui pos, surel, ataupun melalui platform survei online.

Pada umumnya, kuesioner terdiri dari dua jenis pertanyaan/pernyataan, yaitu terbuka dan tertutup. Pertanyaan/pernyataan terbuka memungkinkan responden memberikan jawaban yang lebih bebas dan luas, sedangkan pertanyaan/pernyataan tertutup membatasi pilihan jawaban responden dengan beberapa opsi yang telah disediakan.

Kuesioner adalah alat yang penting dalam pengumpulan data penelitian atau survei. Oleh karena itu,  penting untuk merancang kuesioner dengan baik agar pertanyaan jelas, tidak ambigu, dan mencakup semua aspek yang ingin diteliti. Dengan merancang kuesioner yang baik dan memperhatikan prinsip-prinsip yang relevan, peneliti dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang diteliti.

4. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data ini melibatkan sumber-sumber sekunder, seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, laporan penelitian sebelumnya, dan sumber-sumber lainnya. Studi kepustakaan dapat memberikan tinjauan literatur yang komprehensif dan mendalam tentang topik penelitian serta mendukung pengembangan kerangka teoretis.

5. Studi Dokumenter

Teknik ini melibatkan analisis dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian, seperti catatan, laporan, dokumen resmi, arsip, surat kabar, dan dokumen publik lainnya. Studi dokumenter dapat memberikan data historis, kebijakan, atau informasi lain yang penting dalam penelitian.

6. Eksperimen

Teknik eksperimen digunakan untuk menguji hipotesis atau mempelajari hubungan sebab-akibat antara variabel. Dalam eksperimen, variabel independen dikendalikan sedangkan variabel dependen diukur untuk melihat efek dari manipulasi variabel independen.

7. Pengukuran

Teknik pengumpulan data ini melibatkan pengambilan data kuantitatif atau kualitatif dengan menggunakan instrumen atau alat pengukuran. Contoh teknik pengukuran termasuk pengukuran berat badan, tinggi badan, tes psikologis, dan skala likert.

 

 

Penulis: AI

Editor: Redaksi

Gambar: https://pixabay.com/illustrations/ball-binary-computer-data-63527/

***

Kamu bisa menghubungi kami di WA: 0815-4814-3787 jika ingin menerbitkan naskahmu.

Cek jenis penerbitan kami di: https://diandracreative.com/terbitkan-bukumu/